Training Impairment of well-being
Impairment of well-being – Di balik kesibukan dan ambisi mengejar target, banyak individu—baik karyawan, pelaku usaha, mahasiswa, hingga pemimpin organisasi—tanpa sadar mulai kehilangan keseimbangan dalam hidup mereka. Mereka terus bergerak tanpa jeda, menumpuk tekanan, dan mengabaikan sinyal-sinyal kelelahan fisik serta mental. Kondisi ini bukan lagi sekadar masalah individu, tetapi telah menjadi isu besar yang berdampak pada produktivitas, kualitas hidup, dan bahkan keselamatan kerja. Ketika kesejahteraan terganggu, performa menurun, hubungan sosial merenggang, dan risiko gangguan kesehatan meningkat.
Impairment of well-being merujuk pada kondisi terganggunya kesejahteraan menyeluruh, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial, yang membuat seseorang tidak mampu menjalankan fungsi dan peran secara optimal dalam kehidupannya. Ini bukan hanya soal stres sesaat yang akan hilang dengan liburan singkat, tetapi bisa berupa kondisi kronis yang muncul karena tekanan berkepanjangan, lingkungan kerja yang tidak mendukung, gaya hidup yang tidak sehat, atau ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan adaptasi individu.
Sayangnya, banyak organisasi menganggap isu ini hanya urusan personal dan bukan tanggung jawab perusahaan. Padahal, impairment of well-being berdampak langsung pada kinerja, absensi, hingga tingkat pergantian karyawan. Penelitian membuktikan, karyawan dengan kesejahteraan terganggu cenderung mengalami kesulitan konsentrasi, membuat kesalahan lebih sering, hingga berpotensi mengalami burnout yang memerlukan waktu pemulihan lama.
selanjutnya…
Di luar konteks dunia kerja, impairment of well-being juga berdampak pada keluarga, komunitas, dan masyarakat secara luas. Orang tua yang kesejahteraannya terganggu bisa kesulitan memberikan perhatian optimal pada anak. Individu yang menghadapi tekanan berat tanpa dukungan sosial yang memadai berisiko jatuh pada perilaku destruktif. Oleh sebab itu, membekali diri dengan kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola kondisi impairment of well-being menjadi sangat penting, baik untuk kepentingan pribadi maupun profesional.
Pelatihan ini hadir untuk membuka mata peserta mengenai pentingnya menjaga well-being secara holistik. Program ini tidak sekadar memberikan teori atau tips motivasi, tetapi mengajak peserta memahami akar penyebab terganggunya kesejahteraan, mengenali tanda-tandanya pada diri sendiri dan orang lain, serta merancang strategi nyata yang dapat membantu memulihkan dan menjaga well-being secara berkelanjutan.
Penjabaran konsep dan silabus dari training
1.1. Deskripsi Pelatihan
Program ini disusun dengan pendekatan komprehensif yang menggabungkan konsep psikologi positif, kesehatan kerja, dan keterampilan praktis dalam menjaga kesejahteraan. Peserta tidak hanya akan mempelajari bagaimana impairment of well-being terjadi, tetapi juga mengapa hal ini bisa menimpa siapa saja tanpa memandang jabatan, usia, atau pengalaman. Pelatihan ini menggunakan metode pembelajaran partisipatif dengan diskusi, simulasi, refleksi personal, dan analisis studi kasus nyata. Dengan demikian, peserta tidak hanya mendengar teori, tetapi juga diajak mengeksplorasi pengalaman mereka sendiri, berdialog dengan peserta lain, dan membangun kesadaran kolektif bahwa kesejahteraan adalah tanggung jawab bersama.
Setiap sesi dirancang agar relevan dengan realitas sehari-hari peserta, termasuk bagaimana tantangan digitalisasi, kecepatan arus informasi, dan budaya hustle yang banyak diagung-agungkan justru bisa menjadi pemicu impairment of well-being jika tidak diantisipasi dengan bijak. Program ini akan mengeksplorasi faktor internal, seperti perfectionism, kecemasan berlebih, hingga ketidakmampuan menetapkan batasan diri, serta faktor eksternal, seperti beban kerja tak wajar, tekanan sosial, atau lingkungan yang toksik.
selanjutnya…
Pelatihan juga mengajarkan keterampilan praktis seperti mindfulness, teknik pernapasan, manajemen stres, hingga cara membangun rutinitas sehat di tengah kesibukan. Peserta akan didorong untuk menilai tingkat kesejahteraan mereka saat ini melalui self-assessment, lalu menyusun rencana perbaikan yang realistis dan terukur. Selain itu, pelatihan ini menekankan pentingnya peran organisasi dalam mencegah impairment of well-being, seperti melalui kebijakan kerja yang mendukung work-life balance, kepemimpinan yang empatik, dan budaya saling peduli. Karena upaya individu saja tidak cukup; diperlukan dukungan sistem untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesejahteraan bersama.
Program ini dapat diikuti oleh individu dari berbagai latar belakang: profesional di perusahaan, guru, mahasiswa, hingga pemilik usaha yang ingin menciptakan lingkungan kerja lebih sehat. Pelatihan disusun fleksibel: dapat dilaksanakan intensif selama 2 hari penuh atau dalam bentuk beberapa sesi mingguan agar peserta memiliki waktu menerapkan praktik-praktik baru dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. Materi Pelatihan
- Memahami konsep well-being dan impairment of well-being
- Jenis-jenis impairment: fisik, mental, emosional, sosial
- Faktor risiko internal dan eksternal yang memicu impairment
- Mengenali tanda-tanda gangguan kesejahteraan pada diri sendiri dan orang lain
- Hubungan impairment dengan produktivitas, kreativitas, dan relasi sosial
- Teknik sederhana manajemen stres untuk keseharian
- Strategi mindfulness untuk menjaga fokus dan keseimbangan emosi
- Peran kepemimpinan dan organisasi dalam mendukung kesejahteraan
- Mendesain rencana pemulihan dan pencegahan impairment
- Menumbuhkan budaya kerja yang peduli pada well-being
1.3. Tujuan Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk :
- Memahami pentingnya kesejahteraan menyeluruh bagi kualitas hidup dan kinerja profesional.
- Mengenali dengan cepat tanda-tanda awal impairment of well-being pada diri sendiri maupun di lingkungan kerja.
- Mengidentifikasi faktor-faktor pemicu gangguan kesejahteraan yang relevan dengan konteks kehidupan masing-masing.
- Mempraktikkan teknik sederhana untuk menjaga kesehatan mental, fisik, dan sosial.
- Membuat rencana personal untuk menjaga dan memulihkan kesejahteraan secara berkelanjutan.
- Memberikan dukungan yang sesuai pada rekan kerja atau anggota keluarga yang mengalami impairment of well-being.
- Mengadvokasi kebijakan organisasi yang lebih mendukung kesejahteraan karyawan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang produktif sekaligus sehat.
Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Impairment of well-being
terkait informasi mengenai teknis penyelenggaraan silahkan klik tautan di informasi yang diinginkan :
Investasi dan Jadwal Pelatihan Impairment of well-being
bila anda ingin mengetahui detail mengenai investasi dan jadwal pelatihan silahkan klik tautan dibawah ini :
3.1. Investasi Pelatihan
3.2. Jadwal Pelatihan Impairment of well-being
Mengapa Pelatihan Impairment of well-being harus bekerjasama dengan PT. Golden Regency Consulting
Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah mengapa harus dengan GRC Training. Berikut adalah keuntungan yang dapat diambil bila bekerjasama dengan GRC Training.
- Materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
- Kami merupakan penyelenggara pelatihan yang berpengalaman, telah berdiri sejak 7 Tahun silam.
- Memiliki Sumber Daya Trainer yang berpengalaman dalam mengajar maupun pengalaman dalam praktek.
- Pelaksanaan Pelatihan mengikuti waktu dari calon peserta.
- Tidak perlu menunggu kuota peserta, kami menyediakan kelas private.
- Konsultasi post event dengan trainer.
Permohonan Proposal Pelatihan Impairment of well-being
Kemudian apa yang harus dilakukan, bila calon peserta ingin mendaftarkan atau meminta proposal Pelatihan. Selanjutnya cukup dengan mengisi formulir klik disini. namun bila ingin menanyakan hal hal terkait Pelatihan bisa menghubungi kami di nomor whatsapp.
Tertarik bekerja sama dengan GRC Training? Dan ingin mengadakan pelatihan bersama kami? Sila hubungi kami pada nomor berikut 081802214168 (Puguh) atau ingin konsultasi terlebih dahulu melalui whatsapp kami di link berikut.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]
