Kepanjangan APAR

Kepanjangan APAR – Istilah APAR mungkin sudah sering terdengar, terutama di lingkungan kerja, fasilitas umum, atau bangunan komersial. Meski terlihat sederhana, APAR merupakan salah satu perangkat vital yang bisa menentukan besar-kecilnya kerugian ketika kebakaran terjadi. Kepanjangan dari APAR adalah Alat Pemadam Api Ringan. Nama ini sudah cukup menggambarkan fungsinya, yaitu sebuah peralatan yang dirancang untuk memadamkan api dalam skala kecil sebelum berkembang menjadi kebakaran besar yang sulit dikendalikan.

Di banyak perusahaan, keberadaan APAR tidak hanya sebagai pemenuhan aturan keselamatan, melainkan bagian dari strategi pencegahan risiko. Tanpa perangkat ini, kebakaran kecil bisa berubah menjadi bencana besar dalam hitungan menit. Oleh karena itu, memahami arti, fungsi, dan cara penggunaan APAR adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya petugas keamanan atau tim K3.

Kepanjangan APAR

 


Fungsi dan Peran Penting APAR – Kepanjangan APAR

APAR memiliki fungsi utama memadamkan api pada tahap awal. Artinya, perangkat ini bekerja paling efektif ketika api baru mulai muncul dan belum menyebar luas. Misalnya, ketika ada percikan api dari kabel listrik, tumpahan bahan bakar yang menyala, atau pembakaran kecil pada dapur komersial.

Selain fungsi memadamkan api, APAR juga berperan penting sebagai alat pengendali situasi darurat. Dalam beberapa kasus, kecepatan respon seseorang dalam menggunakan APAR dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan aset bernilai tinggi. Karena ukurannya yang relatif kecil dan mudah dibawa, APAR bisa ditempatkan di berbagai titik strategis seperti pintu keluar, area produksi, ruang server, hingga kendaraan bermotor.


Jenis-Jenis APAR Berdasarkan Media Pemadam

Tidak semua APAR memiliki isi atau media yang sama. Pemilihan jenis APAR harus disesuaikan dengan jenis potensi kebakaran yang ada di lingkungan tersebut. Secara umum, berikut adalah beberapa jenisnya:

  • APAR Powder (Serbuk Kimia Kering)
    Cocok digunakan untuk memadamkan api kelas A, B, dan C. Efektif untuk kebakaran yang melibatkan bahan padat mudah terbakar, cairan, maupun gas.

  • APAR CO₂ (Karbon Dioksida)
    Biasanya digunakan untuk kebakaran kelas B dan C, terutama pada peralatan listrik bertegangan. CO₂ tidak meninggalkan residu sehingga aman untuk elektronik.

  • APAR Foam (Busa)
    Efektif untuk kebakaran yang disebabkan oleh cairan mudah terbakar. Busa bekerja dengan menutup permukaan bahan bakar sehingga api kekurangan oksigen.

  • APAR Liquid Gas
    Menggunakan bahan pendingin yang cepat meredam panas api, banyak digunakan untuk kebakaran yang melibatkan peralatan industri tertentu.

Memahami perbedaan jenis APAR sangat penting karena penggunaan media yang salah justru dapat memperburuk kondisi kebakaran.


Standar Penempatan dan Perawatan APAR

Penempatan APAR tidak boleh sembarangan. Standar umum mensyaratkan bahwa APAR harus berada di lokasi yang mudah terlihat, mudah dijangkau, dan bebas dari hambatan. Ketinggian pemasangan biasanya antara 125 cm dari lantai hingga pegangan atas tabung, sehingga mudah diambil oleh orang dewasa.

Perawatan juga menjadi faktor penentu keandalan APAR. Setiap perangkat harus diperiksa secara rutin, minimal satu kali dalam sebulan, untuk memastikan tekanan masih dalam batas normal dan tidak ada kerusakan pada segel atau pin pengaman. Pemeriksaan tahunan oleh teknisi bersertifikat juga wajib dilakukan untuk memastikan media pemadam masih dalam kondisi optimal.


Cara Menggunakan APAR dengan Metode PASS – Kepanjangan APAR

Penggunaan APAR memang terlihat sederhana, tetapi tetap memerlukan pemahaman teknik yang benar agar efektif. Salah satu metode yang sering diajarkan adalah PASS:

  1. Pull – Tarik pin pengaman pada pegangan.

  2. Aim – Arahkan nozzle atau selang ke dasar api.

  3. Squeeze – Tekan tuas pegangan untuk mengeluarkan media pemadam.

  4. Sweep – Gerakkan nozzle secara menyapu dari sisi ke sisi hingga api padam.

Teknik ini membantu memastikan media pemadam digunakan secara efisien dan api benar-benar teratasi dari sumbernya.


Pentingnya Edukasi Penggunaan APAR

Perusahaan atau institusi yang serius menerapkan K3 biasanya melengkapi keberadaan APAR dengan pelatihan penggunaan bagi karyawan. Edukasi ini penting agar setiap orang siap bertindak cepat ketika terjadi kebakaran. Tanpa pengetahuan yang cukup, APAR hanya akan menjadi pajangan di dinding.

Pelatihan mencakup pengenalan jenis APAR, pemilihan media sesuai kelas kebakaran, teknik penggunaan, serta prosedur evakuasi. Beberapa pelatihan bahkan dilengkapi simulasi kebakaran agar peserta terbiasa menghadapi kondisi darurat secara realistis.


APAR dalam Regulasi Keselamatan Kerja – Kepanjangan APAR

Di Indonesia, kewajiban penggunaan APAR diatur dalam berbagai peraturan terkait K3 dan proteksi kebakaran. Standar ini bertujuan memastikan setiap gedung atau fasilitas memiliki perlengkapan pemadam awal yang memadai. Tidak mematuhi aturan ini dapat mengakibatkan sanksi administratif, penutupan usaha, atau konsekuensi hukum lainnya.

Lebih dari sekadar kewajiban hukum, kepatuhan terhadap regulasi ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja dan perlindungan aset.


📌 Ingin memastikan penempatan dan penggunaan APAR di perusahaan Anda sesuai standar? GRC menyediakan pelatihan dan konsultasi keselamatan kebakaran yang lengkap, termasuk simulasi penggunaan APAR. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan solusi terbaik.

klik disini.

whatsapp