Pelatihan Ekoteologi

Penjabaran konsep dan silabus dari training

Pelatihan Ekoteologi – Pembahasan mengenai relasi manusia dengan bumi semakin sering muncul dalam diskusi publik, terutama ketika krisis lingkungan terus membawa dampak yang makin terasa. Banyak orang mulai menyadari bahwa persoalan ini tidak hanya berkaitan dengan ilmu ekologi, tetapi juga menyentuh cara pandang, keyakinan, hingga etika hidup. Ketika pola pembangunan berubah, ketika tekanan industri meningkat, dan ketika tiap keputusan manusia membawa konsekuensi ekologis, kebutuhan untuk memahami nilai spiritual yang mendasari hubungan tersebut menjadi semakin penting.

Di sinilah gagasan ekoteologi mendapatkan tempatnya. Konsep ini mencoba menghubungkan dua dunia yang tampak berbeda. Di satu sisi ada teologi yang bicara soal tanggung jawab moral, makna hidup, dan bagaimana manusia melihat tujuan keberadaannya. Di sisi lain ada ekologi yang menjelaskan kondisi alam, proses biologis, dan fenomena yang terjadi pada lingkungan. Menggabungkan keduanya melahirkan cara pandang yang lebih menyeluruh. Tidak lagi sekadar berbicara mengenai aturan teknis menjaga lingkungan, tetapi bagaimana menyadari bahwa bumi bukan sekadar latar tempat manusia hidup, melainkan bagian dari identitas manusia itu sendiri.

Kegiatan pelatihan ekoteologi sering menarik perhatian para pemimpin komunitas, pendidik, pengelola program sosial, hingga organisasi keagamaan. Ada juga kalangan profesional yang mulai mencari pendekatan yang lebih bermakna untuk memasukkan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam pekerjaan mereka. Banyak peserta merasa bahwa pembelajaran seperti ini memberikan ruang refleksi yang jarang ditemui di pelatihan teknis. Mereka menemukan penjelasan baru mengenai mengapa kepedulian terhadap lingkungan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar program kerja atau instruksi regulasi. Ada lapisan nilai yang membuatnya jauh lebih mendalam.

Materi ini…

Materi ini juga berkembang pesat seiring perubahan zaman. Di masa lalu, pembahasan ekoteologi mungkin terbatas pada interpretasi teks dan ajaran tertentu. Sekarang ranahnya jauh lebih luas. Perbincangan tentang etika lingkungan mulai masuk dalam kurikulum universitas. Pusat studi agama dan keberlanjutan berdiri di berbagai negara. Banyak pergerakan sosial yang menjadikan ekoteologi sebagai fondasi narasi. Semua perkembangan ini menunjukkan bahwa dunia sedang bergerak menuju cara berpikir yang lebih integratif.

Dalam konteks Indonesia, materi seperti ini memiliki relevansi yang sangat kuat. Keragaman budaya dan kepercayaan menciptakan banyak perspektif tentang alam. Ada kearifan lokal yang sudah lama hidup dalam tradisi masyarakat. Ada pula dorongan modernisasi yang mendorong pembangunan besar-besaran. Ketika keduanya bertemu, muncul kebutuhan untuk membangun jembatan pemahaman yang lebih sehat. Pelatihan ini menghadirkan ruang dialog dan belajar yang bisa menjawab kebutuhan tersebut.

Pendekatan ekoteologi bukan hanya memberi wawasan, tetapi juga membantu peserta melihat ulang kebiasaan yang selama ini dianggap biasa. Banyak keputusan kecil dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari memiliki dampak ekologis. Melalui proses pelatihan, peserta diajak menyadari cara pandang baru, menyesuaikan sikap, dan membangun komitmen yang lebih kuat terhadap keberlanjutan. Perubahan di tingkat pemikiran seperti ini sering kali melahirkan tindakan nyata yang lebih berkelanjutan.

Pelatihan ekoteologi juga bisa menjadi jembatan antara dunia akademik dan praktik lapangan. Diskusi tentang nilai-nilai moral dalam isu lingkungan biasanya terasa abstrak. Di dalam kelas, peserta belajar menerjemahkannya ke dalam solusi yang relevan. Ini membuat pembelajaran terasa selaras dengan realitas di lapangan. Pemikiran kritis, pemahaman konteks sosial, serta refleksi teologis menjadi satu rangkaian yang memperkaya sudut pandang peserta.

Ruang pelatihan pun terasa lebih hangat karena sebagian besar peserta datang dengan motivasi yang sama. Mereka ingin berkontribusi,  mencari pemahaman dan mengajukan pertanyaan penting dan pulang membawa perubahan sikap. Perjalanan ini tidak hanya informatif, tetapi sering kali bersifat transformatif bagi banyak peserta.

1.1. Deskripsi Pelatihan 

Pelatihan ekoteologi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berlapis. Peserta tidak hanya mempelajari teori, tetapi juga memahami dinamika lingkungan melalui cerita, studi kasus, serta dialog reflektif. Suasana belajar cenderung lebih interaktif karena pendekatan ini menekankan pengalaman personal dan keterhubungan manusia dengan alam.

Di awal sesi, pembahasan dipusatkan pada fondasinya terlebih dahulu. Peserta mengenali definisi ekoteologi dari berbagai literatur, serta memahami bagaimana perkembangannya dari masa ke masa. Kemudian pelatihan bergerak menuju pemahaman tentang hubungan ekologis yang memengaruhi kehidupan modern. Banyak peserta yang baru menyadari bahwa persoalan lingkungan bukan hanya masalah teknis, tetapi juga persoalan nilai dan cara pandang.

Setelah memahami dasar-dasar tersebut, peserta dibawa ke dimensi yang lebih dalam. Mereka mempelajari bagaimana berbagai tradisi spiritual mengajarkan penghargaan terhadap alam. Ada penjelasan mengenai narasi penciptaan, konsep tanggung jawab moral, serta interpretasi teks yang menekankan peran manusia dalam menjaga bumi. Perpaduan antara perspektif akademik, etika lingkungan, dan ajaran spiritual membuat materi terasa lebih luas.

Pelatihan ini tidak berhenti pada diskusi teoretis. Peserta juga diajak melihat fenomena sosial yang terjadi hari ini. Mereka mempelajari krisis lingkungan yang muncul di berbagai tempat, mulai dari polusi, kerusakan ekosistem, hingga perubahan iklim. Semua disajikan dengan pendekatan yang tidak terlalu teknis agar mudah dipahami. Setiap topik dilengkapi diskusi yang membantu peserta melihat masalah tersebut melalui kacamata moral dan spiritual.

Proses berikutnya…

Proses berikutnya bergerak menuju penerapan. Peserta mempelajari berbagai strategi keberlanjutan, termasuk peran komunitas, gerakan sosial, serta langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan secara individu maupun kelembagaan. Banyak peserta menemukan inspirasi dari cerita-cerita yang dibagikan. Ada pengalaman komunitas yang berhasil mengelola lingkungan secara bijaksana. Ada organisasi yang mengembangkan program berbasis nilai ekologis. Semua contoh ini memperlihatkan bahwa perubahan dapat dimulai dari mana saja.

Pelatihan ekoteologi juga memberi ruang untuk refleksi. Peserta diajak melihat perjalanan hidup masing-masing. Banyak yang merenungkan bagaimana pola hidup modern telah membuat manusia semakin jauh dari alam. Setelah sesi refleksi, peserta mulai merumuskan sikap pribadi maupun profesional yang lebih selaras dengan nilai keberlanjutan. Bagian ini sering menjadi salah satu pengalaman paling berkesan bagi peserta.

Di akhir pembelajaran, peserta merasa memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang peran mereka dalam menjaga bumi. Mereka membawa wawasan baru, motivasi yang lebih kuat, serta kemampuan untuk menerjemahkan nilai-nilai ekologis ke dalam tindakan nyata di komunitas, pekerjaan, atau kehidupan pribadi.

1.2. Materi Pelatihan

Materi yang akan dipelajari meliputi:

  • Konsep dasar ekoteologi dan sejarah pemikirannya
  • Relasi manusia dan lingkungan dalam perspektif etika
  • Tinjauan berbagai tradisi spiritual terkait bumi dan alam
  • Model tanggung jawab moral terhadap lingkungan
  • Krisis ekologis kontemporer dan refleksi nilai-nilai spiritual
  • Kearifan lokal dalam menjaga harmoni ekologis
  • Studi kasus gerakan keberlanjutan berbasis komunitas
  • Pendekatan ekologis dalam pengembangan program sosial
  • Penerapan nilai ekoteologi dalam kehidupan sehari-hari
  • Refleksi personal dan rumusan komitmen keberlanjutan

1.3. Tujuan Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

  • Mengembangkan pemahaman menyeluruh mengenai konsep ekoteologi.

  • Meningkatkan kesadaran moral dan spiritual terkait persoalan lingkungan.

  • Membantu peserta memahami hubungan antara nilai teologis, ekologi, dan kehidupan modern.

  • Memberikan kemampuan untuk mengidentifikasi isu lingkungan melalui perspektif etis.

  • Mendorong peserta merancang langkah nyata yang selaras dengan nilai keberlanjutan.

  • Memperkuat kemampuan refleksi agar peserta dapat membawa perubahan positif di komunitas masing-masing.

  • Memberikan pemahaman tentang peran manusia dalam menjaga bumi secara bertanggung jawab.

Teknis Penyelenggaraan Pelatihan Ekoteologi

terkait informasi mengenai teknis penyelenggaraan silahkan klik tautan di informasi yang diinginkan :

2.1. Tempat Pelatihan

2.2. Jenis Pelatihan 

2.3. Calon Participant 

2.4. Metode Pembelajaran

2.5. Fasilitas Pelatihan

Investasi dan Jadwal Pelatihan Ekoteologi

bila anda ingin mengetahui detail mengenai investasi dan jadwal pelatihan silahkan klik tautan dibawah ini :

3.1. Investasi Pelatihan Ekoteologi

3.2. Jadwal Pelatihan Ekoteologi

Mengapa Pelatihan Ekoteologi hingga Pelaksanaan harus bekerjasama dengan PT. Golden Regency Consulting

Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah mengapa harus dengan GRC Training. Berikut adalah keuntungan yang dapat diambil bila bekerjasama dengan GRC Training.

  • Materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta.
  • Kami merupakan penyelenggara pelatihan yang berpengalaman, telah berdiri sejak 10 Tahun silam.
  • Memiliki Sumber Daya Trainer yang berpengalaman dalam mengajar maupun pengalaman dalam praktek.
  • Pelaksanaan Pelatihan mengikuti waktu dari calon peserta.
  • Tidak perlu menunggu kuota peserta, kami menyediakan kelas private.
  • Konsultasi post event dengan trainer.

Permohonan Proposal Pelatihan Ekoteologi

Kemudian apa yang harus dilakukan, bila calon peserta ingin mendaftarkan atau meminta proposal Pelatihan. Selanjutnya cukup dengan mengisi formulir klik disini. namun bila ingin menanyakan hal hal terkait Pelatihan bisa menghubungi kami di nomor whatsapp.

Tertarik bekerja sama dengan GRC Training? Dan ingin mengadakan pelatihan bersama kami? Sila hubungi kami pada nomor berikut 081802214168 (Puguh) atau ingin konsultasi terlebih dahulu melalui whatsapp kami di link berikut.

whatsapp