Asam lemak merupakan komponen utama lipid yang berperan penting dalam sistem biologis, pangan, farmasi, hingga industri kimia. Profil asam lemak menentukan karakteristik fungsional suatu bahan, seperti nilai gizi, kestabilan oksidatif, sifat fisik, serta kesesuaian untuk aplikasi tertentu. Dalam konteks pangan dan kesehatan, komposisi asam lemak berkaitan langsung dengan mutu, keamanan, dan klaim nutrisi. Sementara itu, pada industri oleokimia, kosmetik, dan energi, informasi asam lemak digunakan untuk pengendalian mutu bahan baku, optimasi proses, serta pemenuhan standar regulasi. Kebutuhan akan data yang akurat dan dapat ditelusuri mendorong penggunaan teknik analisis asam lemak yang andal, presisi, dan terstandar.

Teknik analisis asam lemak bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan komposisi serta kadar asam lemak dalam suatu sampel. Prosesnya umumnya diawali dengan ekstraksi lipid dari matriks sampel, diikuti dengan derivatisasi untuk meningkatkan volatilitas dan keterpisahan senyawa, sehingga dapat dianalisis secara instrumental. Pemisahan dan identifikasi dilakukan berdasarkan perbedaan sifat fisikokimia masing-masing asam lemak, sementara kuantifikasi diperoleh melalui perbandingan respons instrumen terhadap standar acuan. Hasil analisis memberikan profil lengkap asam lemak jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak jenuh ganda yang menjadi dasar evaluasi mutu, kesesuaian spesifikasi, serta pengambilan keputusan teknis dan regulatori. Teknik ini menuntut pengendalian kondisi analisis, validasi metode, dan jaminan mutu data agar hasilnya akurat, presisi, dan dapat dipertanggungjawabkan.